Kamis, 29 Desember 2016

Menggapai Hidup yang Berkualitas


Karakter kita merupakan bentukan atau hasil dari kebiasaan yang kita jalani. Orang yang dalam kesehariannya memiliki kebiasaan yang baik maka akan terbentuk sebuah kepribadian yang baik pula, begitu juga sebaliknya. sehingga membentuk kebiasaan yang baik merupakan sesuatu yang sangat urgen. Sebuah kebiasaan tidak hanya mempengaruhi kepribadian seseorang tapi juga sangat menentukan kualitas hidupnya.
Tidak jarang kita temukan orang yang sudah terlanjur menjadikan hal yang buruk menjadi kebiasaan dan akhirnya sulit keluar dari kebiasaan yang telah dibentuknya sendiri. Seperti contohnya orang yang sudah terlanjur kecanduan narkoba, rokok dan hal-hal buruk lainnya. semua perilaku dan perbuatan yang keluar dari fitrah manusia tentu akan mendorong hatinya untuk memberontak. Pemberontakan hati ini merupakan sebuah pertanda bahwa jalan hidup yang kita lalui keluar dari batas yang telah digariskan Tuhan. Dengan menyadari hal ini, sudah semestinya hati kita tergerak untuk berubah atau dalam bahasa agama kita mengenalnya dengan istilah hijrah. Perubahan yang merupakan bagian dari hasil belajar ini mutlak diperlukan.
Dalam diri manusia terdapat otot-otot yang cukup berpengaruh dalam pembentukan kebiasaan yang kita kenal dengan myelin (muscle memory). Seseorang yang myelinnya sudah terbentuk maka akan sangat sulit untuk melepaskan diri kecuali dengan cara melakukan insulasi atau membentuk kebiasaan baru. Hal yang demikian harus kita akui merupakan hal yang tidak mudah. tapi dengan terus menerus konsisten dalam sebuah kebiasaan baik akan membentuk myelin baru. Perlu diketahui bahwa faktor usia sangat mempengaruhi pembentukan myelin. Semakin tua seseorang maka semakin sulit pembentukannya. Makanya salah besar jika orang mengatakan biarlah sekarang tidak rajin ibadah, nanti saja rajinnya kalau sudah tua. Kalau dari muda tidak membiasakan diri dengan perbuatan baik, maka besar kemungkinan sulit untuk melepaskan diri dari kebiasaan buruknya. Menurut pakar, kalau seseorang sudah berumur 50 tahun maka tidak bisa lagi membentuk myelin ini, meskipun sebenarnya mulai dari umur 30 tahun sudah mengalami pelambatan.
Dalam Al-Quran Allah berfirman yang artinya bahwa Allah tidak merubah nasib seseorang sampai dia sendiri yang merubahnya. Berarti perubahan itu menunggu usaha dan upaya kita. Sebagai orang yang beriman, tentu kita sangat meyakini keakuratan informasi Al-Quran. Tapi tidak jarang kita memperlakukan Al-Quran hanya sebagai sebuah bacaan, bukan sebagai tuntunan. Padahal salah satu fungsi dan tujuan diturunkan Al-Quran adalah untuk membimbing dan menuntun umat manusia ke jalan yang dapat membawa kebahagiaan dunia maupun akhirat.
Mari kita mentadabburkan salah satu ayat Al-Quran yang berkaitan dengan kualitas hidup. Yaitu dalam surat An-Nahl ayat 97 yang artinya: “barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. Dalam ayat ini menerangkan bahwa perpaduan antara iman dan amal saleh membuahkan dua ganjaran yang tak ternilai harganya. Yang pertama kehidupan yang baik atau bisa disebut juga kehidupan yang berkualitas dan yang kedua ganjaran di akhirat yang lebih baik dari amal shaleh yang telah kita lakukan. Dalam ayat tersebut di atas juga memperkenalkan kesetaraan gender kepada kita. Yang disebut tidak hanya laki-laki tapi juga perempuan. Jadi dalam upaya menggapai kehidupan yang berkualitas, siapapun bisa ikut andil di dalamnya.

Dalam mentadabbur dan mengikuti petunjuk Al-Quran, tidak mesti harus dan hanya menggunakan pendekatan agama. Kita juga bisa memadukannya dengan ilmu-ilmu yang memiliki keterkaitan dengannya. Misalnya dalam ayat yang menyatakan Allah tidak akan merubah suatu kaum sampai kaum tersebut mau merubah diri mereka sendiri. Dalam rangka perubahan tersebut kita bisa mengupayakannya dengan membentuk kebiasaan yang baik dalam keseharian kita. Wallahu A’lam

Meneladari Rasulullah


Rasulullah SAW adalah hamba Allah yang paling sempurna. Sempurna akhlaknya, sempurna kepribadiannya, sempurna ibadahnya dan sempurna dari segala sisinya sebagai hamba Allah, sehingga beliau pantas untuk diteladani. Di dalam Al-Quran, Allah SWT mengumumkan, melegitimasi, atau berfirman bahwa pada diri Rasulullah SAW terdapat suri tauladan. Tidak ada yang lebih utama untuk diteladani selain Rasulullah SAW, karena kesuksesan terbesar di muka bumi ini dirintis oleh beliau. Beliau melakukan perubahan besar pada masyarakat arab jahiliah.
Masyarakat arab yang dulunya sungguh jauh dari nilai-nilai kemanusiaan seperti mengubur wanita hidup-hidup, masyarakat arab yang dulunya memiliki struktur sosial yang mengkelas-kelaskan manusia, seperti adanya perbudakan. Beliau dapat melakukan perubahan atas bangsa arab yang seperti itu menjadi bangsa yang berperadaban. Seandainya Rasulullah SAW tidak diutus ditengah-tengah masyarakat arab, bisa jadi tidak ada lagi generasi penerus mereka alias punah, karena masyarakat arab jahiliah dahulu memiliki dua kebiasaan buruk, yaitu suka membunuh anak wanita hidup-hidup karena malu dan suka berperang hanya karena masalah sepele. Kita bisa menyimpulkan apa akibat dari dua kebiasaan tersebut. Dengan membunuh anak-anak wanita, berarti tidak ada lagi yang akan melahirkan dan dengan suka berperang, kaum adamnya lama-kelamaan akan habis terbunuh.
Rasulullah SAW melakukan perubahan besar dalam waktu yang relatif singkat, hanya sekitar dua puluh tiga tahun setelah beliau diangkat sebagai Rasul, beliau sudah dapat mengatasi kebiasaan buruk masyarakat arab waktu itu. Beliau adalah sang reformis sejati. Tidak ada satupun suatu perubahan besar yang dapat kita temukan di muka bumi ini yang lebih besar daripada kesuksesan Rasulullah SAW. Beliau adalah sebaik-baik teladan dan contoh bagi semua kalangan. Beliau adalah contoh pemimpin yang terbaik bagi para pemimpin yang menginginkan kesuksesan dalam kepemimpinannya, beliau juga contoh suami terbaik bagi para suami yang mengharapkan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah. Beliau adalah contoh ayah yang terbaik bagi para ayah yang ingin mendidik anaknya dengan cara terbaik, beliau adalah contoh pedagang terbaik bagi para pedagang yang ingin berhasil dalam berdagang, beliau adalah contoh sahabat terbaik bagi seseorang yang berharap memiliki sahabat yang selalu mengajarkan dan menasehati menuju jalan yang benar.
Allah mengutus Rasulullah SAW merupakan sebuah kenikmatan besar bagi umat manusia yang mestinya kita syukuri. Kita bersyukur kepada Allah telah memberikan sosok teladan terbaik yang bisa kita ikuti setiap saat. Dengan mengikuti Rasulullah berarti telah mentaati Allah. Karena mentaati dan mengikuti Rasulullah SAW merupakan manifestasi dari ketaatan dan cinta kita kepada Allah (dapat dilihat pada surat Ali ‘Imran ayat 31). Dengan mengikuti dan mentaati Rasulullah SAW yang berbuah kesuksesan dan keberhasilan akan menumbuhkan cinta yang semakin dalam kepada beliau.
Bagi yang mengharapkan kesuksesan di dunia dan akhirat, sudah saatnya untuk mulai meneladani beliau, mempelajari dan mengikuti setiap langkah perjuangan beliau, mengkaji sunnah beliau. Zaman modern ini sudah banyak mempengaruhi mental dan kepribadian kita. Tidak jarang kita temukan anak-anak yang lebih banyak mencontoh artis-artis idola mereka yang belum tentu pantas untuk dicontoh. dengan mulai membangun kesadaran untuk merubah pola hidup yang cenderung menuju sekularisme ini dengan membentengi diri dan keluarga dengan cara menerapkan akhlak Rasulullah dalam keseharian kita dan untuk meminimalisir dampak buruk yang dapat mengotori mental dan kepribadian generasi penerus dari pengaruh globalisasi yang semakin mengikis nilai-nilai agama, kemanusiaan dan moral umat islam.
Rasulullah diutus sebagai rahamatan li al-‘alamin, artinya sebagai pembawa kedamaian, ketentraman dan ketenangan bagi semesta alam. Sementara tugas kita di muka bumi ini menurut Naquib Al-Attas adalah untuk dua hal, yaitu beribadah (mengabdikan diri kepada Allah) dan menjadi khalifah Allah. Untuk bisa mewujudkan dua tugas utama kita di muka bumi ini, kita membutuhkan sosok teladan. Sosok teladan itu adalah Rasulullah SAW.

Kalau kita ingin sukses, sudah saatnya mengikuti setiap langkah-langkah beliau. Aisyah pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah SAW, lalu aisyah menjawab bahwa akhlak beliau adalah Al-Quran. WAllahu A’lam
Rasulullah SAW adalah hamba Allah yang paling sempurna. Sempurna akhlaknya, sempurna kepribadiannya, sempurna ibadahnya dan sempurna dari segala sisinya sebagai hamba Allah, sehingga beliau pantas untuk diteladani. Di dalam Al-Quran, Allah SWT mengumumkan, melegitimasi, atau berfirman bahwa pada diri Rasulullah SAW terdapat suri tauladan. Tidak ada yang lebih utama untuk diteladani selain Rasulullah SAW, karena kesuksesan terbesar di muka bumi ini dirintis oleh beliau. Beliau melakukan perubahan besar pada masyarakat arab jahiliah.
Masyarakat arab yang dulunya sungguh jauh dari nilai-nilai kemanusiaan seperti mengubur wanita hidup-hidup, masyarakat arab yang dulunya memiliki struktur sosial yang mengkelas-kelaskan manusia, seperti adanya perbudakan. Beliau dapat melakukan perubahan atas bangsa arab yang seperti itu menjadi bangsa yang berperadaban. Seandainya Rasulullah SAW tidak diutus ditengah-tengah masyarakat arab, bisa jadi tidak ada lagi generasi penerus mereka alias punah, karena masyarakat arab jahiliah dahulu memiliki dua kebiasaan buruk, yaitu suka membunuh anak wanita hidup-hidup karena malu dan suka berperang hanya karena masalah sepele. Kita bisa menyimpulkan apa akibat dari dua kebiasaan tersebut. Dengan membunuh anak-anak wanita, berarti tidak ada lagi yang akan melahirkan dan dengan suka berperang, kaum adamnya lama-kelamaan akan habis terbunuh.
Rasulullah SAW melakukan perubahan besar dalam waktu yang relatif singkat, hanya sekitar dua puluh tiga tahun setelah beliau diangkat sebagai Rasul, beliau sudah dapat mengatasi kebiasaan buruk masyarakat arab waktu itu. Beliau adalah sang reformis sejati. Tidak ada satupun suatu perubahan besar yang dapat kita temukan di muka bumi ini yang lebih besar daripada kesuksesan Rasulullah SAW. Beliau adalah sebaik-baik teladan dan contoh bagi semua kalangan. Beliau adalah contoh pemimpin yang terbaik bagi para pemimpin yang menginginkan kesuksesan dalam kepemimpinannya, beliau juga contoh suami terbaik bagi para suami yang mengharapkan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah. Beliau adalah contoh ayah yang terbaik bagi para ayah yang ingin mendidik anaknya dengan cara terbaik, beliau adalah contoh pedagang terbaik bagi para pedagang yang ingin berhasil dalam berdagang, beliau adalah contoh sahabat terbaik bagi seseorang yang berharap memiliki sahabat yang selalu mengajarkan dan menasehati menuju jalan yang benar.
Allah mengutus Rasulullah SAW merupakan sebuah kenikmatan besar bagi umat manusia yang mestinya kita syukuri. Kita bersyukur kepada Allah telah memberikan sosok teladan terbaik yang bisa kita ikuti setiap saat. Dengan mengikuti Rasulullah berarti telah mentaati Allah. Karena mentaati dan mengikuti Rasulullah SAW merupakan manifestasi dari ketaatan dan cinta kita kepada Allah (dapat dilihat pada surat Ali ‘Imran ayat 31). Dengan mengikuti dan mentaati Rasulullah SAW yang berbuah kesuksesan dan keberhasilan akan menumbuhkan cinta yang semakin dalam kepada beliau.
Bagi yang mengharapkan kesuksesan di dunia dan akhirat, sudah saatnya untuk mulai meneladani beliau, mempelajari dan mengikuti setiap langkah perjuangan beliau, mengkaji sunnah beliau. Zaman modern ini sudah banyak mempengaruhi mental dan kepribadian kita. Tidak jarang kita temukan anak-anak yang lebih banyak mencontoh artis-artis idola mereka yang belum tentu pantas untuk dicontoh. dengan mulai membangun kesadaran untuk merubah pola hidup yang cenderung menuju sekularisme ini dengan membentengi diri dan keluarga dengan cara menerapkan akhlak Rasulullah dalam keseharian kita dan untuk meminimalisir dampak buruk yang dapat mengotori mental dan kepribadian generasi penerus dari pengaruh globalisasi yang semakin mengikis nilai-nilai agama, kemanusiaan dan moral umat islam.
Rasulullah diutus sebagai rahamatan li al-‘alamin, artinya sebagai pembawa kedamaian, ketentraman dan ketenangan bagi semesta alam. Sementara tugas kita di muka bumi ini menurut Naquib Al-Attas adalah untuk dua hal, yaitu beribadah (mengabdikan diri kepada Allah) dan menjadi khalifah Allah. Untuk bisa mewujudkan dua tugas utama kita di muka bumi ini, kita membutuhkan sosok teladan. Sosok teladan itu adalah Rasulullah SAW.

Kalau kita ingin sukses, sudah saatnya mengikuti setiap langkah-langkah beliau. Aisyah pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah SAW, lalu aisyah menjawab bahwa akhlak beliau adalah Al-Quran. WAllahu A’lam