Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan kalimat
di atas, karena dalam berbagai kesempatan kita sering mendengarnya. Guru merupakan
sosok yang menjadi panutan, sosok teladan murid. Peran guru dalam membangun
negara sudah tidak diragukan lagi, tanpa guru tidak akan ada presiden, menteri,
bupati, camat dan lain sebagainya. Meskipun demikian, pemerintah seperti kacang
yang lupa akan kulitnya. Perhatian dan penghargaan yang diberikan kepada guru
tidak sesuai dengan pengorbanan dan perjuangan yang telah dilakukan.
Kurangnya perhatian pemerintah terhadap guru
tidak hanya pada gaji saja tapi juga kualitas. Dalam situs liputan6.com, dari
30 negara yang diangkat, gaji guru di indonesia menempati posisi terakhir
dengan selisih nominal yang sangat jauh dibandingkan dengan gaji guru di negara
hungaria yang menempati posisi 29. Indonesia US$ 2.830/tahun sementara Hungaria US$ 14.760/tahun, tidak heran jika ditemukan ada sebagian guru
mengajar tidak dengan sepenuh hati. sedangkan dari sisi kualitas, perhatian pemerintah
akan guru ini terbilang sangat sedikit. Pasalnya pemerintah tidak melakukan
penekanan pada lembaga-lembaga pendidikan yang mencetak guru. Sehingga mindset masyarakat
indonesia yang terbentuk adalah jika ingin mendapat gelar sarjana dengan mudah
maka masuklah pada perguruan tinggi keguruan. Hal ini mengakibatkan masyarakat
berbondong-bondong memasukkan anaknya untuk menjadi guru tanpa memikirkan akan
jadi apa mereka setelah lulus. Negara kita sesungguhnya kekurangan guru di
tengah-tengah banyak sarjana pendidikan. mengapa hal demikian bisa terjadi?
karena tidak adanya kepedulian dari berbagai pihak akan pentingnya sebuah
kualitas. Untuk mendapatkan kualitas yang benar-benar baik, kita membutuhkan
sebuah proses yang benar-benar berkualitas pula. Mungkin dengan membatasi
perguruan tinggi yang mencetak sarjana pendidikan. di samping itu, perguruan
tinggi yang terpilih harus membentuk sistem yang sangat selektif dan penuh
tantangan agar guru yang akan membentuk generasi bangsa ini adalah guru-guru
yang handal dan profesional.
Fenomena memalukan seperti guru yang melakukan
demo untuk kenaikan gaji tidak perlu terulang lagi dengan cara memberikan
mereka hak mereka sebelum mereka memintanya. Kemudian lapangan pekerjaan bagi
guru yang sudah kredibel akan kualitasnya tidak perlu mengkhawatirkan pekerjaan
lagi dengan menyediakan tempat untuk lulusan sarjana pendidikan. Dengan menerapkan
sistem yang seperti itu, maka perubahan dalam skala besar akan terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar